Minggu, 04 April 2010

Cerita Horor

Misteri Hantu Lucu

Horor Cerpen ini terbatas untuk anggota Group CahAndong

Sudah menjadi rahasia umum, kalau jalan di ujung kampungku itu angker.

Maka setiap melewati jalan itu, aku selalu menyanyi keras-keras.

Jika malam jumat kliwon, siapa yang lewat akan mencium bau aneh.

Malam itu aku harus mengantar hantaran ke rumah Bibik Atun yang di dekat jalan itu.

Padahal malam itu adalah malam jumat kliwon.

Dengan nafas memburu dan jantung deg-degan, kuberanikan langkah kakiku menyusuri jalan itu.

Kujejakkan kakiku di lorong gelap yang hanya bermandikan sebersit sinar rembulan.

Selain aku, cuma suara jangkrik dan lolongan anjing di kejauhan yang menemani.

Supaya tidak takut, aku menyanyikan lagu 'Madu dan Racun' keras-keras.

Sebotol aqua di tangan kiri dan sepotong kerupuk di tangan kiri kuremas-remas agar menghasilkan bunyi "kriuk".

Jantungku seperti mau copot ketika melihat sesuatu berwarna putih bergerak di sudut jalan.

Warna putih yang berkibar-kibar dengan hikmat.

Oh, ternyata cuma bendera lelayu warna putih yang lupa tidak dicabut.

Lalu tiba-tiba aku menyadari sesuatu, "berarti, baru ada orang meninggal siang tadi?". Angin malam bisu tidak menjawab.

Dan siulan angin yang lembut seperti meniup telinga kiriku. Aku menoleh.

Menoleh perlahan, dengan bola mata berputar ke arah tolehan.

Sejurus kemudian mataku terbelalak melihat sesosok asing di balik rerimbunan pohon salak.

Seperti manusia, tapi bukan.

Sorot matanya tajam, tidak bersahabat, penuh sinar kebencian dan dendam.

Kupingnya seperti kelelawar tapi bukan.

Gelapnya malam membuatku tak bisa memastikan apakah kakinya menginjak bumi atau melayang-layang.

Bau aneh yang legendaris itu belum juga tercium.

Lalu...

Aku siap-siap dalam posisi kuda-kuda, siap berlari kapanpun terjadi hal-hal yang berbahaya.

Tetapi ada sesuatu yang memegang kakiku sehingga aku tidak bisa bergerak.

Bulu kudukku langsung kompak berdiri, seiring dengan semakin kuatnya cengkeraman di kakiku.

Kuberanikan diri untuk melihat apa yang memegang kakiku.

Sesosok tangan kekar. Berwarna hitam dan diselimuti bulu-bulu hitam gondrong. Kuku-kukunya panjang mengerikan!

Kutarik-tarik kaki kiriku. Tapi cenkeraman itu menjadi semakin kuat.

Aku menarik paksa lagi kakiku. Aduh, kaki berdarah terkena cakarnya. Untunglah kaki bisa terlepas.

Keringat dingin sebesar biji bola bekel masih deras mengucur di dahiku.

Dan kuputuskan untuk menginjak kaki jelek itu.

Suara jerita terdengar dari dalam tanah. Bumi pun tiba-tiba bergetar hebat.

Dan sebuah gerakan lembut mencakar kabut tipis malam hari.

Dari kabut yang terkoyak itu, muncullah sosok wanita cantik dan harum mewangi.

Rambutnya panjang, pakaian panjang melambai ke tanah. Warnanya putih bersih.

"Namaku... Celia," suara indah itu keluar seperti mengecup berahi.

"Aku punya joke untukmu," sosok bernama Celia, yang aku belum tahu jenis apakah dia, melanjutkan bicara.

Aku tidak sempat untuk mendengarkan joke itu, karena aku langsung lari tunggang langgang.

"Duh kok lari sih, padahal joke-ku lucu dan sama sekali tidak kriuk," keluh makhluk cantik itu lagi.

SEKIAN.

Kuis untuk pemirsa: Kira2 joke apa yang akan diceritakan oleh Celia?

Penelepon pertama sudah masuk.. "Yak..!! Passwordnya, Pak..??!!".

ccc..criukkkkk. . !! terdengar jawaban bersemangat dari ujung telpon !

"Ahhh!! Sayang sekali..!! PAsswordnya salaahh..!!!!".

"Kita coba ke penelpon berikutnya!".

Hayuk donk mas, tepon kesini, temenin aku.. !! kata pembawa acara kuis itu dengan nada sedikit mendesah sambil membetulkan letak tali bh nya.

"Hooaaaaheeeem...", pembawa acara itu pun menguap untuk yang kesekian kalinya.

"Halo?" muncul suara dari telepon.

halo bapak ganteng.. dengan bapak siapa ?? sambutnya mesra sambil tersenyum genit menawan.

"Saya... Pep...p...eng Mbak" suaranya ramah dan grogi.

halo ... haloo.. tidak kedengaran pak !! maaf banget bapak, suaranya tidak jelas !! Dengan terburu-buru, hubungan telpon diputus. Muka pembawa acara yang manis itu seketika menjadi pucat setelah mendengar nama penelpon. Entah mengapa.

"Oke... penelpon berikutnya...? Saya udah ngantuk niii..." kata si Mbak.

"Saya asep, teh! peswodnya sepeda bukan?".

"YAK BETOLLLL," sambar si presenter seksi. "JAWAPANNYA MAS ASEP?" tanya dia tak sabar.

punten.. pertanyaan nya teh apa ?? lanjut asep dengan logat sundanya ..

"Joke apa yang sebetulnya mau diceritakan oleh Celia?" ulang si presenter agak dongkol. "Cepat mas, waktunya terbatas. Saya hitung dari 10 nih. 10, 9...".

duh nenk tambah cantik deh klo lagi ngitung gitu ! Asep mulai mengeluarkan jurus gombalannya.

"8, 7, 6, ...".

aduh duh nenk, kasih senyumnya dikit domz. Pasti tambah manis deh . . !

"YAK PUTUSSSSSSSSSS! Penelepon berikutnya, haluwwwww," katanya.

"HALO!! PASWETNYA SEPEDA THO?! SAYA DUDUNG. CALON PERWIRA TNI.BELAHAN ROKNYA BISA DIANGKAT DIKIT GAK TUH?! INI PERINTAH.".

"Eh mas maaf ya. Kalo yang eksibisionis itu di TV sebelah. Mau ikut kuis ngga?!" si pembaca acara mendelik.

aih si nenk. .klo mendelik malah tambah manis !! ternyata . .dudung adalah ayah dari asep, penelpon pertama tadi.

Dudung pun kian ernafsu,.. maka dibukalah..

Dan setelah dibuka, ternyata hadiahnya adalah KONDOM BERDURI RASA PETE..!!!! "Selamat ya mas.. Hadiah akan dikirim ke alamat rumah anda..".

Dudung bete.

Sepeda asep pun dibanting "Brakkkk!!!".

Di televisi, Magdalena juga bete. Terpampanglah di layar televisi jawaban kuis tadi.

Dan jawaban dari pertanyaan "Joke apa yang sebetulnya mau diceritakan oleh Celia?" adalah . . .. !! Ia be.

Joke dari Celia yang sebenarnya adalah: kenapa anak babi kalau jalan sama emaknya kepalanya nunduk?

Jawaban dari tebakan tersebut adalah , karena dia malu selalu dijadikan bahan tebakan, terlebih lagi karena tebakan itu kriuk.

Babi kriuk adalah menu yang paling dibenci anak babi.

Terlebih lagi jika babi kriuk itu digoreng menggunakan minyak babi.

Pasti akan terasa Babi sekali.

Lebih babi lagi kalau itu anak babi yang lahir tanpa ayah. Pasti sangat babi.

Babi pun iri ketika melihat hewan yang lain, seperti...

Monyet.

Anjing.

kuda.

Anak Babi pun kembali menundukkan kepalanya.

Lalu datanglah anak kelinci yang kalau berjalan loncat2. karena...

menghindari kotaran dari anak babi tadi yang berceceran di jalan.

ahh tidaaaaaakk,.. teriak Magdalena ketika iya menyadari kalau ia melamun, membayangkan suatu saat ia bereeinkarnasi menjadi anak babi.

Sesaat dia kebingungan , bagaimana mungkin kelinci bisa masuk ke dalam sebuah tebakan kriuk.

tebakan kriuk yang bertanya: kenapa anak kelinci loncat2 kalau jalan sama emaknya?

Karena dia bertanya, kenapa telinga emaknya bisa berdiri seperti itu.

Emak terdiam mendengar pertanyaan kelinci Bobo yang sulit itu.

Nirmala pun datang memberi pertolongan.

Tapi kenapa Nirmala tidak mengajak Oki?

Ternyata Oki sedang bermain bersama bona dan rong rong.

Paman kikuk pun datang bersama hasta dan husin.

"Namaku asta, bukan hasta," protes si anjing.

"Terserah majikanmu dong, yang ngasih nama", teriak paman kikuk.

Asta menggeram. Kemudia ia menerkam paman Kikuk tepat di wajah dan mencakarnya.

Paman kikuk pun menghindar dan tubuhnya tersungkur di depan Magdalena.

Asta mundur. Ia tak mau lagi menjadi peliharaan Paman Kikuk yang sombong.

Asta pun berencana kabur dari rumah.

Namun asta bingung, sebab selama ini dia tidak punya rumah.

"Maksudnya rumah Paman Kikuk," ujar Asta membenarkan pikiran kacau si bingung.

Dengan gugup, Asta hendak menulis surat perpisahan untuk majikannya. Bagaimanapun mereka punya kenangan yang manis.

Diambilnya kertas berwarna merah jambu itu, dan sebiji pensil dari rak buku.

Tetapi Asta lupa, dia tidak bisa menulis karena belum tammat SD.

Akhirnya dia cukup menggambar. Katanya gambar bisa mengatakan seribu kata.

Namun selama ini dia cuman bisa menggambar pemandangan gunung dengan matahari terbit, bingung lah dia harus menggambar apa !

Asta hampir putus asa, "mau kabur aja kok sulit banget sih", keluhnya.

Akan tetapi sebagai anjing pejantan sejati, asta menyadari klo dia tidak boleh mengeluh. Sebagai tanda perpisahan untuk majikan, Asta memutuskan untuk kencing di depan pintu rumah.

Semerbak aroma kencing bercampur menyan segera menyeruak.

Dorman yang sedang lewat di depan rumah Paman Kikuk merasa terganggu dengan bau pesing campur menyan itu.

Tiba-tiba datanglah seorang banci yang bernyanyi dengan kecrek.

Dia bernama malam : CHIKA. Siangnya CHIKI.

Dorman yang takut melihat banci, kemudian memberikannya lima ribu rupiah agar segera beranjak dari sana.

Tapi Chiki tidak mau beranjak. ia malah flirting ke Dorman yang sekilas wajahnya mirip selebriti Anang-ku yang istrinya KD itu.

Dorman yang ketakutan akhirnya berlari tunggang langgang sembari mengemut lolipop.

Chiki mengejar. Ternyata larinya Chiki lebih cepat dari Dorman. Ditubruknya si Dorman hinga terjengkang ke jalan.

Kemudian sekelebat bayangan putih melewati Dorman.

Bayangan itu ternyata cuma lewat. Sementara Chiki masih terus berupaya memperkosa Dorman.

Asta yang melihat hal itu, mengurungkan niatnya untuk kabur dan mencoba menolong Dorman.

Tali kolornya ditarik. Lasso dibentuk. Dorman pun tertangkap. Hap!

Ternyata kolor Dorman berwarna ijo!

Chiki langsung kegirangan. "Ijo Ijo buat lo!".

Menyebut kata ijo ternyata mensummon JIN PEPENG datang dari kelupan asap.

Chiki tanggap. Ia langsung minta bantuan Jin Pepeng buat mengabulkan permintaannya. Ia minta agar Dorman berubah jd bencong juga buat menemaninya ngamen di Wates.

pucuk dicinta ulam tiba. Jin pepeng ternyata juga adalah bencong. Jin pepeng pun berinisiatif untuk bergabung dengan mereka membentuk trio yang solid.

Layaknya trio CCC yang udah ngetop duluan.

Nama grup trio ini adalah CPD, bukan CaPeDeh lho.

Singkatan dari Chiki, Pepeng, Dorman. Mereka beraksi di Stasiun KA Wates. Lagu hits mereka adalah...

Mau Tak Mau.

Bait pertama lagu mereka berbunyi: Wer ewer ewer ewer...

Lanjutannya : Ceproooot.

Dilanjutkan dengan "keyooon..keyooon...".

"Aku tak mau, kalau aku dimadu. Pulangkan saja ke rumah orang tuaku," nyanyi mereka kompak.

Aksi mereka sangat atraktif, membuat para penonton bergoyang india.

Asta pun semakin terbengong-bengong.

Diam-diam, seorang penumpang KA yang menyaksikan trio CPD terpesona. Namanya Matt. Pemuda Jakarta kaya raya yang jenggotnya lebat.

Kerasnya Kehidupan di jakarta telah membuat selera matt melenceng jauh. Ia menggemari waria. Maka disapalah trio CPD tersebut.

"Boleh gabung kan, Jeung?", kedip-kedip najis dan lidah melet-melet untuk menunjukkan ketertarikan.

Trio CPD memperhatikan penampilan Matt. meski terlihat norak karena memakai celana kuning, Matt tampak terpelajar dan kaya. Apalagi ia membawa gadget Blekberi.

"Hah? elu mau gabung? Makasih dah!" cecar Chiki dengan gaya sok betawi namun berlogat ngapak.

aku pinter goyang lho . .. lanjut matt, sambil sedikit menggoyangkan pinggulnya disertai senyum genit.

Chiki melunak. Sepertinya ia mulai menyukai Matt. Mata Chiki membulat.

Dorman pun mulai sumringah. Tapi entah dengan Pepeng yang semenjak tadi hanya merem-melek.

Pepeng tampaknya termehek-mehek penuh hasrat untuk memiliki celana kuning Matt yang juga berfungsi sebagai pelet.

Ia menganggap ajian celana kuning itu begitu dahsyat. Perempuan mana pun pasti bakal terpikat hatinya bila kesenggol celana itu.

Pepeng beringsut, tak dinyana meremas eh, menarik celana kuning matt.

Keruan saja Matt menjerit. Ia tak menyangka Pepeng bertindak nekat menarik celananya. Matt malu karena tak memakai cangcut.

Teriakan Matt tak menyrutkan niat Pepeng yang sudah gelap mata ingin memiliki celana kuning Matt.

Pepeng malah semakin bernafsu membetot celana kuning itu. Matt kontan njenggirat ketakutan. "Wooiii ... ini celana jangan ditarik, Peeeng ... " teriak Matt.

terlambat !!! Betotan Pepeng yang sekuat kerbau pembajak sawah telah membuat Matt kehilangan mahkota yang paling berharga......

Lepaslah celana kuning itu, dan senyum simpul menghiasi bibir Pepeng.

Yang terpampang di depan mata adalah......

sebongkah...

yang cukup ranum....

dan berwarna...

Hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan biru.

Gleg! Matt ternyatademen pelangi, suaminya Rita Pelangi kah?

Jangan-jangan dia yang ngarang lagu pelangi?

Ah ternyata tidak, lagu pelangi itu adalah ciptaan A.T. Mahmud.

A.T. Mahmud memang pintar mengarang lagu anak-anak. Hampir setiap ciptaannya menjadi legenda dan nyaris abadi sepanjang masa. Anak-anak zaman sekarang seperti Pepeng dan Matt bahkan masih ingat betul semua lagu ciptaannya.

AT mendapatkan inspirasi membuat lagu itu ketika suatu sore yang indah setelah hujan, ia menatap cakrawala yang biru.

Saat itu sedang terlukis sebuah pelangi dengan warna-warnanya yang megah berkanvas mega.

Konon, menurut cerita nenek, kedua ujung pelangi itu menghubungkan antara 2 kekasih yang saling merindu.

Kedua insan manusia muda itu sangat ingin bersua, namun apa daya mereka terpisahkan oleh bentangan laut biru yang luas.

Masih menurut konon, jika sepasang kekasih itu memejamkan mata dan membasuh muka dengan air sisa hujan, maka keduanya bisa berbincang-bincang layaknya sedang bertatap muka.

kondisi air laut yang berombak tidak tenang adalah pertanda bahwa komunikasi ajaib itu sedang terjadi.

Sayang belum pernah ada yang mencoba cara itu dan benar-benar mendapatkan berkah air pelangi. Sampai suatu hari ...

AT yang kelaparan dan sedang mengalami kekeringan menjerang air sisa hujan minggu lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar